Seandainya Alamku Bisa Bicara  

Posted by Jendela Alam Tropika


Ketika mendengar seuah nama Indonesia, banyak orang akan berfikir bahwa Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang kaya akan sumberdaya alam. Hamparan garis pantai terpanjang, hasil-hasil tambang berupa minyak, gas alam, batu bara, emas dan masih banyak lagi, dan terutama hamparan permadani hijau yang terhampar di hampir seluruh pulau.

Begitu banyak bangsa yang seakan iri dengan melimpahnya sumberdaya alam yang dimiliki oleh bangsa ini. Namun sayangnya, dikala banyak orang dari negara luar begitu mendambakan sesuatu yang dimiliki Indonesia, justru bangsa ini memporakporandakan tatanan alam yang sedmikian eloknya. Betapa tidak, sudah berapa banyak hutan alam yang berubah menjadi hamparan tanah gersang, yang hanya di hiasa tonggak-tonggak kering bekas eksploitasi yang tidak beradab. Sudah berapa banyak hidupan liar yang dipaksa keluar dari habitatnya, berapa banyak sumber-sumber mata air yang tidak lagi mengalirkan gemercik air yang bening, dan akhirnya sudah berapa banyak korban nyawa yang diakibatkan oleh bencana-bencana yang mucul setelah hutan tropis itu terpunahkan.

Lalu sampai kapankah bangsa ini akan sadar, bahwa mereka telah melanggar prinsip-prinsip keadalian dalam hidup. Bukankan semua mahkluk dialam ini diciptakan untuk dapat hidup berdampingan. Bukankan manusia telah diamanahkan untuk menjadi seorang pemimpin di dunia. Dan bukankah alam telah memberikan semua miliknya hanya untuk kepentingan manusia. Namun, kenapa manusia bangsa ini seolah tidak menganal balas budi terhadap jasa-jasa yang telah diberikan oleh alamnya.

Seandainya tonggak-tonggak kayu itu bisa berbicara, seandaniya hidupan liar itu bisa berteiak, seandainya perut bumi itu bisa mengeluh, sungguh mereka akan menunjukkan kepada manusia, betapa mereka telah direnggut haknya untuk hidup dan melestarikan jenisnya.



Salam,

Luluk Khoirul

0 comments

Posting Komentar